Memperoleh
kesempatan untuk dibina dan dibentuk dalam wadah pelayanan ketika menjadi
mahasiswa merupakan sebuah panggilan. Walaupun pada akhirnya hanya sebagian
kecil yang meresponi akan hal ini. Peranan mahasiswa Kristen di dunia
kampus dan peranan alumni kristen di dunia kerja sangatlah besar pengaruhnya untuk
menyatakan terang Kristus. Dengan demikian diperlengkapi lewat wadah Pelayanan
Mahasiswa Kristen merupakan gold chance, untuk diisi dan dibentuk oleh
kebenaran Firman Tuhan dalam banyak hal, diantaranya tujuan hidup dan karakter
yang serupa dengan Kristus. Baik melalui ibadah persekutuan besar, Kelompok
Tumbuh Bersama dan keterlibatan dalam berbagai pelayanan rutin Persekutuan
Mahasiswa Kristen.
Namun Kenyataan yang
ada saat ini, banyak mahasiswa Kristen dan alumni Kristen yang mendapat kesempatan dibina dalam
pelayanan mahasiswa sewaktu menjadi mahasiswa hanya sebatas dibina dan tidak mau
menyatakan terangnya bagi sesama di lingkungan kampus dan di dunia kerja bagi
alumni atau dimana pun ditempatkan. Kita lupa bahwa kita dituntut untuk menjadi
saluran berkat, menjadi duta-duta Kerajaan Surga di mana kita
ditempatkan. Yesus menggambarkan panggilan ini dengan terang dan garam. "Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."
(Matius 5:13-14). Garam hanya akan berguna ketika keluar dari botol, sedangkan
terang hanya akan bercahaya jika diletakkan pada tempat yang tepat. "Lagipula
orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di
atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (ay
15). Dan inilah seruan Yesus yang harus kita aplikasikan: "Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga." (ay 16).
Ketika Terang Kristus ada di dalam diri
kita, bagian kita selanjutnya adalah menunjukkan garam dan terang itu untuk menggarami
dan menyinari orang lain di kampus, di tempat kost, di keluarga, di masyarakat
dan di dunia kerja yang tawar dan gelap.
Ini tidak bisa kita lakukan apabila kita terus menerus berperilaku kurang
terpuji, ikut-ikutan dalam arus kesesatan dunia, dan membiarkan diri kita untuk
jatuh berulang-ulang dalam dosa dan hidup dalam kecemaran. Dalam 1 Tesalonika
4:7 "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan apa yang kudus." Dan ini adalah seruan yang sangat
penting.
Ada begitu banyak tantangan dan godaan
yang datang silih berganti. Ketika di kampus kita hendak mempertahankan untuk
tidak menyontek/ memberi contekan, tidak copypaste tugas dan tidak mengabsenkan
teman. Namun disisi lain kita takut untuk dijauhi teman dan dianggap sok rohani.
Ketika ada di dunia kerja jauh dari persekutuan karena kesibukan membuat
disiplin rohani(Saat teduh dan PA pribadi) kita mulai bolong-bolong, pun
kecenderungan untuk berbuat curang ( tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan,
tidak disiplin mengenai waktu,dll) juga merupakan tantangan tersendiri.
Kita tidak akan mampu menjadi terang Kristus apabila pola kehidupan
yang kita pertontonkan kepada sesama kita di kampus dan di tempat kerja, tidak
mencerminkan kasih Kristus sama sekali. Bukannya menjadi teladan dimana Tuhan
bisa dipermuliakan, tapi kita justru menjadi batu sandungan dan teladan yang buruk.
Sikap dan cara hidup seseorang jauh lebih banyak berbicara dan menjadi
kesaksian bagi setiap orang yang melihatnya dari pada melalui perkataan. Karenanya
kita perlu memiliki sikap hidup yang
mencerminkan anak-anak terang. Bukankah Yesus telah mengangkat kita
keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang Tuhan. Di dalam Dia kita
telah menjadi ciptaan baru. Oleh karena itu kita harus benar-benar menyikapi
hidup sebagai anak-anak terang. Paulus berkata "Memang dahulu kamu
adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu
hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran.Jadilah terang yang bercahaya dan garam yang
bermanfaat dan menyempurnakan bagi banyak orang.
Bagaimana
dengan kita? Apakah kita sudah melakukan peran kita sebagai garam dan terang
dimana kita ditempatkan? Sudakah kita menjaga terang Kristus yang ada di dalam
hati kita? Sejauh apa kita mendukung dan mendoakan teman-teman, keluarga, rekan
kerja yang berada dalam pergumulan mereka?. Seharusnya sebagai mahasiswa
Kristen, kita hadir sebagai teman yang mengingatkan temannya ketika jatuh dalam
dosa (menyontek, copy paste tugas, memberi contekan, membayar nilai,dll) atau
sebagai teman seiman yang menguatkan ketika teman berada dalam pergumulan,
mendoakan teman-teman yang sulit meninggalkan kebiasaan buruknya, dll. Sebagai
alumni Kristen, kita hadir sebagai rekan kerja yang menunjukkan integritas,
bertanggung jawab dengan pekerjaan, disiplin dalam bekerja, peduli dan mengingatkan
teman yang jatuh dalam dosa, menjadi teman yang selalu ada untuk menguatkan dan
meotivasi ketika rekan kerja berada dalam pergumulan, dll.
Tentunya
kita sangat rindu teman, keluarga,rekan kerja
dan orang –orang di sekitar kita juga dapat menerima Kristus sebagai
Tuhan dan Juruslamatnya pribadi. Olehnya itu peran kita sebagai Mahasiswa
Kristen dan Alumni kristen adalah memiliki sikap dan teladan hidup yang dapat
menjadi cerminan di lingkungan di manapun ditempatkan dan tidak melupakan tugas
penginjilan kita. Bersyukur kalau pada renungan di buletin sebelumnya kita boleh
kembali diingatkan dan diajar untuk terus mengerjakan tugas penginjilan yang
diamanatkan Sang Guru Agung kepada kita umat tebusan_Nya yaitu tugas
penginjilan. Dengan demikian sebagai mahasiswa Kristen dan alumni Kristen, kita
mempunyai tugas dan kontribusi penting untuk tersampaikannya berita keselamatan
bagi setiap orang yang ada di sekitar kita dimanapun kita berada. Jangan
biarkan Berita keselamatan itu putus di tangan kita tapi mari membagikan berita keselamatan itu kepada setiap orang
yang kita jumpai, siapapun dan dimana pun kita berada dan membuat setiap bibir
mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruslamatnya Pribadi.