Pages

Wednesday, September 12, 2012

Don’t worry............Matthew 6:25-34

Apa yang ada di pikiran anda bila terdengar kata "Kuatir"?. Seberapa sering kita mendengar kata ini dan seberapa sering kita sendiri merasakannya? Kata kuatir tidaklah asing lagi bagi kita. Menurut buku yang saya baca, justru yang aneh kalau kita tidak merasa kuatir…….????
Apa yang ia katakan mungkin ada benarnya. Yesus tidak bermaksud bahwa mengadakan persiapan untuk kebutuhan fisik di masa depan adalah salah (bd. 2Kor 12:14; 1Tim 5:8). Yang dilarang oleh Yesus adalah kekuatiran atau kecemasan yang menunjukkan bahwa kita kurang percaya akan pemeliharaan dan kasih Allah sebagai Bapa kita (Yeh 34:12; 1Pet 5:7;   
Dalam kehidupan ini kita akan berhadapan dengan begitu banyak hal yang bisa dengan segera membuat kita kuatir. Masa depan, keluarga, studi, pekerjaan, kondisi keuangan, kesehatan dan banyak lagi yang bisa dengan cepat menimbulkan perasaan cemas atau kuatir. Ironisnya, kebanyakan orang berharap pada orang lain untuk melepaskan diri dari rasa kuatir ini. Akibatnya seringkali berujung pada kekecewaan. Tidak ada orang yang bisa menolong kita untuk itu, selain kita sendiri, terutama apa yang menjadi titik fokus perhatian kita dalam memandang sebuah masalah. Perhatikan apa kata Yesus mengenai hal ini. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (Matius 6:25).
Yesus mengingatkan kita akan hal ini "Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan, dan tubuh lebih penting dari pakaian?". Kita takut tidak bisa makan, tapi tidakkah kita seharusnya bersyukur ketika kita masih hidup?
Kita takut tidak sanggup membeli pakaian, tapi tidakkah kita harusnya bisa mensyukuri bahwa kita masih punya tubuh?
Betapa seringnya kita memandang hanya kepada masalah dan lupa memperhatikan apa yang masih kita miliki. Masalah bisa saja besar, tetapi jangan lupa bahwa kita punya Bapa yang kuasaNya jauh melebihi apapun di alam semesta ini. 
Ketakutan tidaklah membawa manfaat apa-apa. Malah perasaan seperti itu bisa membuat kita semakin terpuruk.Yesus berkata "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (ay 27).
saudara......Apakah dengan ketakutan itu kita bisa lebih baik? Tentu saja tidak. Justru rasa kuatir, cemas atau takut akan semakin menambah beban di atas pundak kita. Bahkan Ayub pun berkata "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." (Ayub 3:25-26). Oleh karena itu berhentilah memandang dan berfokus hanya kepada masalah yang kita hadapai yg membuat kita merasa seakan2  tidak ada jalan keluarnya. Tp  arahkan pandangan kepada Tuhan yang sangat mengasihi kita. Berhentilah takut apalagi putus asa, teruslah hidup dalam pengharapan penuh kepadaNya.
Jika burung saja Tuhan pelihara, jika bunga bakung saja tumbuh tanpa harus bekerja, jika rumput yang umurnya jauh lebih singkat saja didandani Tuhan dengan indahnya, apalagi kita yang diciptakan secara istimewa olehNya. Jika demikian mengapa kita harus takut?
Jika ada yang merasa kuatir, baca dan renungkanlah perikop berjudul "hal kekuatiran" dalam Matius 6:25-34. Rangkaian firman Tuhan ini selalu mampu membangkitkan kembali perasaan tenang setiap kali saya mulai merasa cemas akan sesuatu. Sama seperti anda, saya pun manusia biasa yang biasa merasa takut,cemas dll. tetapi saya pun belajar   lewat  bagian firman Tuhan yang terkandung dalam perikop di atas.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."  (1 Petrus 5:7).  Percayakan sepenuhnya hidup kita ke dalam tanganNya dan yakinilah bahwa Tuhan pasti sanggup untuk menolong kita.....Amin